KELUH KESAH MASA DARI SEORANG PENDIDIK

Thursday, June 4, 2020

KELUH KESAH MASA DARI SEORANG PENDIDIK

DALAM SITUASI PANDEMI COVID-19

Assalamualaikum Wr. wb. 

       Virus Corona adalah salah satu mahluk yang di ciptakan Allah, Allah menciptakannya bukan karena asal salan, Allah menciptakanya punya suatu tujuan, punya suatu maksud yang baik untuk mahluknya. Tetapi maksud dan tujuan itu sampai saat ini manusia masih belum mampu untuk menemukanya.
Virus Corona bisa manjadi suatu ujian bagi setiap manusia yang di hatinya masih punya Iman kepada Tuhan, berarti kita adalah di uji, yang namanya ujian berarti ada yang lulus, ada yang tidak lulus, orang yang akan lulus terhadap ujian ini adalah orang orang yang mempunyai ciri ciri di antaranya : sabar, Husnudzon, tidak gampang menyerah, ulet, tidak mencelakakan orang lain, dan mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah.
Virus Corona bisa menjadi suatu bencana bagi setiap manusia yang di hatinya tidak punya Iman kepada Tuhan, kalau ini adalah dianggab suatu musibah, maka di sanalah tempat seseorang selalu saling menyalahkan, selalu menggerutu , selalu mengeluh, selalu hidupnya ingin dilayani oleh orang lain, di bantu, di tolong dan sebagainya. 
       Menghadapi situasi seperti saat ini kami sebagai tenaga pendidik adalah sangat kebingungan, kebingungan terhadap rencana rencana kerja yang sudah di program sejak awal pembelajaran, sudah di cerna dalam satu semester dan di tambah setengah semester, dan kemudian menginjak setengah lagi kita dihadapkan dengan situasi seperti saat ini, maka hilanglah semua rencana tersebut. Kita sebagai tenaga pendidik setiap pagi yang di jumpai adalah anak anak penerus bangsa, yang di jumpai adalah canda ria anak anak, 
yang di jumpai adalah siswa sedang menangis, yang di jumpai adalah siswa sedang mengadu,
yang di jumpai adalah siswa sedang bermain dan lain lain.
       Semua yang terjadi diatas sirna dalam sekejab dengan batas waktu yang masih belum di temukan, kadang hati kita termangu, terdiam, tercengang bahkan kadang kita menangis menghadapi situasi seperti saat ini. kita Rehat sejenak dalam mengamalkan ilmu kita kepada anak anak, kita rehat sejenak dalam membimbing anak anak, kita rehat sejenak dalam menasehati anak anak, kita rehat sejenak dalam mengarahi anak anak, semuanay rehat..... rehat....... dan rehat .
      Kesehatan anak anak adalah kesehatan kita, kehidupan anak anak adalah kehidupan kita, karena anak anaklah sebagai penerus perjuangan kita, anak anak lah yang akan mengantikan kita, anak anak lah harapan kita. Maka inilah yang sangat lebih penting, penting jauh lebih penting dari pada sekedar bertemu didalam kelas, berjumpa tiap hari, tapi akan berakibat fatal, walaupun nantinya kita akan mengikuti rambu rambu atau protokol kesehatan dari pemerintah, kekhawatiran selalu ada karena kita juga sebagai orang tua dari anak anaknya.
       Kita hanya ada sekelumet harapan dari pemerintah hususya bagian pendidikan, kita harus pikirkan bersama, tidak usah terburu buru untuk mengembalikan sekolah seperti biasa, kita haris berjaga jaga hal yang terburuk. Atau bisa dilaksanakan tetapi secara Daring, atau Tahun ajaran baru di geser di bulan januari, meskipun disana banyak konsekwensinya.
       Seginilah keluhan dari kami sebagai seorang pendidik, mohon maaf karena banyak sekali kata kata yang tidak cocok di hati literat.


ILYAS, S.Pd.I